Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal UN & Materi Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

Secara umum, sosialisasi dapat dikatakan sebagai proses belajar yang dialami seseorang untuk memperoleh pengetahuan tentang nilai dan norma-norma, agar ia dapat berpartisipasi sebagai anggota kelompok masyarakat.

Menurut George Herbert Mead, proses sosialisasi ini berlangsung dalam 4 (empat) tahap berikut.

1) Preparatory Stage

Anak-anak di bawah usia 3 tahun hanya dapat meniru (mimic) orang lain. Mereka belum mempunyai rasa diri yang terpisah dari orang lain. Mereka hanya dapat meniru kebiasaan, gerak-gerik, dan perkataan orang-orang yang berada di sekitarnya.

2) Play Stage
Seorang anak mulai belajar mengambil peran (role taking) atau menirukan peran orang yang berada di sekitarnya, namun belum memahami sepenuhnya isi peran-peran yang ditirukannya.

3) Game Stage
Seorang anak tidak hanya telah mengetahui peran yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peran yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.

4) Generalized Others
Seseorang dianggap mampu mengambil peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat. Ia dapat berinteraksi dengan orang lain karena telah memahami peranannya sendiri serta peran orang lain dengan siapa ia berinteraksi.

Sosialisasi dapat dibedakan atas dua bentuk, yakni sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Light, Keller, dan Callhoun (1989) mengemukakan bahwa setelah seseorang mendapatkan sosialisasi dini yang dinamakannya sosialisasi primer (primary socialization), maka selanjutnya ia akan mendapatkan sosialisasi sekunder (secondary socialization).

Sosialisasi primer adalah sosialisasi pada tahap-tahap awal kehidupan seseorang. Berger dan Luckmann (1967) menjelaskan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil, di mana ia belajar menjadi anggota masyarakat. Hal itu dipelajarinya dalam keluarga. Sosialisasi primer akan memengaruhi seorang anak untuk dapat membedakan dirinya dengan orang lain yang berada di sekitarnya. Sementara sosialisasi sekunder, adalah proses berikutnya yang memperkenalkan individu ke dalam lingkungan di luar keluarganya, seperti sekolah, teman bermain, serta lingkungan kerja.

Dalam sosiologi, pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi disebut sebagai agen atau media sosialisasi. Fuller dan Jacobs (1973) mengidentifikasikan empat agen sosialisasi utama, yaitu keluarga, kelompok sebaya atau sepermainan, sekolah, dan media massa.

Pembentukan Kepribadian

Oleh karena kemampuan seorang anak untuk menjadi dirinya dan berperan sebagai anggota masyarakat tergantung pada sosialisasi, maka seseorang yang tak menjalani proses sosialisasi takkan dapat berinteraksi dengan orang lain secara sempurna. Di sini tampaklah betapa pentingnya sosialisasi sebagai proses mempelajari nilai dan norma sosial, pola-pola tindakan berbagai macam peranan sosial, sekaligus wahana untuk mengembangkan diri. Dengan sosialisasi, seseorang bisa menjadi anggota masyarakat seutuhnya dan menjadi pribadi yang baik.

Kepribadian adalah ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang yang mencakup pola-pola pemikiran serta perasaan, konsep diri, perangai, mentalitas yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum. Kepribadian memang mulai terbentuk dari hasrat biologis dan bakat naluriah yang telah ada. Akan tetapi, kepribadian tersebut baru akan berkembang sepenuhnya melalui proses belajar dalam lingkungan sosial.

Perkembangan kepribadian manusia dipengaruhi oleh empat faktor yang saling mendukung satu sama lain.

a) Warisan Biologis (Heredity)
Warisan biologis memengaruhi kehidupan manusia dan setiap manusia mempunyai warisan biologis yang unik, berbeda dari orang lain. Tidak seorang pun, walau kembar identik, mempunyai karakteristik biologis yang persis sama dengan orang lain. Faktor keturunan berpengaruh terhadap keramahtamahan, perilaku kompulsif, dan kelihaian dalam pergaulan sosial. Warisan biologis yang terpenting terletak pada perbedaan kecerdasan dan kematangan biologis. Keadaan ini membawa pengaruh pada kepribadian seseorang.

b) Warisan Lingkungan Alam (Natural Environment)

Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam. Melalui penyesuaian diri tersebut, manusia membentuk sikap dan tindakan (kepribadian) yang berbeda dengan manusia lainnya.

c) Warisan Sosial (Social Heritage)
Kebudayaan juga memengaruhi alam. Manusia menyesuaikan atau mengubah alam agar sesuai dengan kebudayaan. Dan hal ini diwariskan dari generasi ke generasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

d) Kelompok Manusia (Group)
Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya, baik itu keluarga, tetangga, teman sepermainan, sekolah, dan sebagainya. Setiap kelompok mewariskan pengalaman khas yang tidak diberikan oleh kelompok lain kepada anggotanya, sehingga timbullah kepribadian khas anggota masyarakat tersebut.


Pembahasan Soal UN Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

Soal Sosialisasi dan pembentukan kepribadian

1. Media sosialisasi harus berperan membentuk kepribadian individu sehingga tidak berperilaku menyimpang. Oleh sebab itu, televisi atau media massa lain harus bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi ....
  • (A) menanamkan nilai dan norma sosial
  • (B) memberikan ilmu pengetahuan
  • (C) menjelaskan hasil pembangunan
  • (D) menyebarkan informasi mutakhir
  • (E) menyajikan hiburan populer/modern
Pembahasan:
Media massa terdiri dari media cetak (surat kabar atau majalah) dan media elektronik (radio, televisi, internet, film, kaset, dan CD). Media massa merupakan bentuk komunikasi yang bisa menjangkau banyak orang pada saat bersamaan. Media massa, sebagai agen sosialisasi, berperan menyampaikan pesan tertentu kepada para individu serta menanamkan nilai dan norma sosial. (A)

2. Keluarga merupakan media sosialisasi primer. Terkait dengan kesinambungan moralitas masyarakat, lembaga keluarga memiliki fungsi ....
  • (A) menjadi tempat perlindungan individu
  • (B) melakukan transformasi kebudayaan
  • (C) mempersiapkan masa depan individu
  • (D) membentuk dasar kepribadian individu
  • (E) membentuk individu siap mandiri
Pembahasan:
Dalam sosialisasi primer, keluarga meletakkan dasar kepribadian individu, di antaranya dengan menanamkan nilai dan norma sedemikian rupa sehingga individu dapat memahami kehendak masyarakat termasuk yang berkaitan dengan prinsip benar-salah (moralitas). (D)

3.  Tujuan sosialisasi yang berkaitan dengan proses saling memberikan tafsiran kepada/dari perilaku pihak lain, ialah ....
  • (A) memampukan seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organik
  • (B) memberi kesempatan yang dibutuhkan seseorang
  • (C) mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif
  • (D) mengajarkan individu agar mampu menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat
  • (E) menanamkan kepada seseorang nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat
Pembahasan:
Proses saling memberikan tafsiran kepada/dari perilaku pihak lain disebut ‘komunikasi’. Dalam hal ini, fungsi sosialisasi yang terkait adalah mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif. (C)

4.  Warisan biologis berperan terhadap aspek-aspek tertentu dari kepribadian, kecuali ....
  • (A) kelihaian dalam pergaulan sosial
  • (B) kemampuan mengendalikan emosi
  • (C) perbedaan kecerdasan
  • (D) perilaku kompulsif
  • (E) keramahtamahan
Pembahasan:
Warisan biologis atau faktor keturunan berpengaruh terhadap keramahtamahan, perilaku kompulsif, dan kelihaian dalam pergaulan sosial. Warisan biologis yang terpenting terletak pada perbedaan kecerdasan dan kematangan biologis. Keadaan ini membawa pengaruh pada kepribadian seseorang. (B)

5. Sistem kekerabatan matrilineal pada suku Minangkabau memiliki tradisi bahwa warisan jatuh ke anak perempuan. Sementara anak laki-laki dididik agar lebih mandiri dalam memperoleh harta kekayaan, sehingga banyak yang merantau ke daerah lain. Tradisi tersebut mendorong anak laki-laki untuk menekuni usaha kuliner, menjahit atau berdagang. Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara proses sosialisasi pembentukan kepribadian dengan ....
  • (A) kebiasaan merantau
  • (B) sistem kekerabatan
  • (C) kebudayaan masyarakat
  • (D) ketekunan berusah
  • (E) kecakapan hidup
Pembahasan:
Keterampilan dalam usaha kuliner, menjahit atau berdagang termasuk kecakapan hidup yang dimanfaatkan untuk mencari nafkah. Kecakapan hidup ini pada awalnya diperoleh melalui sosialisasi dalam keluarga, barulah kemudian dikembangkan dalam lingkup yang lebih luas. (E)

Posting Komentar untuk "Soal UN & Materi Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian"