Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal UN & Materi Penelitian Sosial

Penelitian sosial merupakan aktivitas menelaah suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah secara terancang dan sistematis untuk menemukan pengetahuan yang terandalkan kebenarannya (obyektif dan sahih) mengenai suatu realitas, fenomena, maupun masalah sosial.

# Penelitian Sosial

Secara umum, penelitian sosial memiliki ciri-ciri yaitu:
  • bersifat ilmiah, artinya penelitian bersifat rasional, obyektif, valid, dan sistematis;
  • merupakan suatu proses yang berjalan terus-menerus, artinya suatu penelitian selalu dapat disempurnakan lagi.
    Itulah sebabnya, seorang peneliti harus mempunyai sikap dan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
    1. Cara berpikir yang skeptis, analitis, dan kritis.
      Skeptis, artinya peneliti harus selalu menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan. Analitis, artinya peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi. Kritis, artinya peneliti harus selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika.
    2. Obyektif, artinya peneliti harus bisa memisahkan pendapat pribadi dengan kenyataan.
    3. Kompeten, peneliti harus mampu melakukan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian tertentu.
    4. Faktual, artinya peneliti mampu bekerja dengan menggunakan fakta.
    5. Jujur, artinya peneliti tidak memasukkan keinginan ataupun pandangannya sendiri dalam fakta.
    6. Terbuka, bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima kritik atau pendapat orang lain tentang hasil penelitiannya.
Selain itu, seorang peneliti juga harus menghormati aturan etika tertentu.
  • Peneliti tidak boleh memaksa seseorang untuk ikut serta dalam suatu penelitian.
  • Peneliti dilarang memberikan keterangan yang menyesatkan tentang tujuan dan maksud penelitian.
  • Peneliti tidak boleh membawa cedera bagi para obyek penelitian.
  • Peneliti wajib melindungi identitas obyek penelitian.
  • Peneliti dituntut untuk menyajikan hasil penelitian secara jujur, tanpa merekayasa fakta.
Berdasarkan jenis dan kualitas data yang ingin diperoleh, ada dua pendekatan atau metode penelitian yang lazim digunakan dalam Sosiologi, yakni:
  1. Metode Penelitian Kualitatif
    Metode ini mengutamakan segi kualitas data. Mengumpulkan data, informasi, keterangan secara terperinci mengenai obyek yang akan diteliti. Terbagi atas:
    • Studi Kasus
      Bila kita melakukan penelitian yang terinci tentang seseorang (individu) atau sesuatu unit sosial selama kurun waktu tertentu, maka itu disebut studi kasus. Studi kasus, dalam khazanah metodologi, dikenal sebagai suatu studi yang bersifat komprehensif, intensif, rinci, dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya menelaah masalah-masalah atau fenomena yang bersifat kontemporer (kekinian).
    • Penelitian Eksploratif
      Penelitian ini dilakukan untuk menggali suatu gejala yang relatif masih baru. Dapat dikatakan bahwa ada suatu fenomena atau gejala yang selama ini belum pernah diketahui atau dirasakan.
    • Penelitian Deskriptif Kualitatif
      Penelitian ini dilakukan demi memberikan gambaran yang lebih detil mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir dari penelitian biasanya berupa deskripsi tekstual, tipologi atau pola-pola mengenai fenomena yang sedang dibahas.
  2. Metode Penelitian Kuantitatif
    Bersifat mengumpulkan data yang dapat diukur, seperti besarnya penghasilan, frekuensi perilaku, dan sebagainya. Terdiri dari:
    • Survei
      Survei adalah salah satu dari sekian banyak strategi penelitian. Tujuan utamanya adalah mencapai keterwakilan (representativeness).
      Ciri-ciri utama survei adalah sebagai berikut.
      - Merupakan bentuk penelitian dalam sejumlah kesatuan besar.
      - Melibatkan sejumlah besar variabel.
      - Pada umumnya digunakan sampel.
      - Survei digunakan jika ingin meneliti pendapat, motif, sikap, dan harapan.
      - Survei juga dipakai bila hendak mengetahui kelakuan yang tidak dapat diamati, seperti kejadian yang sudah berlalu, hal-hal yang belum terjadi, atau perilaku yang teramat pribadi.
    • Penelitian Deskriptif Kuantitatif
      Dalam pendekatan kuantitatif, penelitian deskriptif disebut juga taxonomic research. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Jenis penelitian ini tidak sampai mempersoalkan jalinan hubungan antarvariabel. Oleh karenanya, tidak menggunakan dan tak melakukan pengujian hipotesis. Dalam pengolahan serta analisis data, lazimnya menggunakan pengolahan statistik bersifat deskriptif (descriptive research).
    • Penelitian Eksplanatif
      Penelitian ini dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu fenomena atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian adalah gambaran hubungan sebab-akibat.

 

# Penelitian Sosial Sederhana

Dalam rancangan penelitian sosial, ada sejumlah bagian yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
  1. Latar Belakang
    Bagian ini memuat dasar dan alasan serta argumentasi pentingnya dilakukan penelitian yang dijabarkan dengan jelas, disertai keterangan bahwa permasalahan tersebut memang belum terjawab.
  2. Perumusan Masalah
    Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan suatu hipotesis dan rumusan dapat menghasilkan topik penelitian atau judul dari penelitian. Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan untuk dapat merumuskan masalah yang baik, yaitu:
    • masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan;
    • perumusan hendaklah jelas dan padat;
    • masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.
  3. Tujuan Penelitian
    Tujuan penelitian harus jelas dan tegas yang dapat dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
    • Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui penelitian.
    • Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan dari tujuan umum, yang bersifat lebih operasional.
  4. Manfaat Penelitian
    Bagian ini berisi uraian tentang kegunaan penelitian dan operasionalisasi hasilnya. Manfaat penelitian bagi perkembangan ilmu pengetahuan (teoretis) dan penggunaan praktis yang dimanfaatkan oleh industri dan instansi pemerintah, ilmuwan lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta seyogianya dapat dimanfaatkan pula oleh masyarakat.
  5. Kerangka Teori
    Kerangka teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model matematis, atau konsep penalaran yang langsung berkaitan dengan bidang kajian yang akan ditekuni. Dengan perkataan lain, kerangka teori harus mampu memperlihatkan pilihan teori yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian.
  6. Kajian Pustaka
    Kajian pustaka memuat gagasan yang mendasari penelitian yang akan dilaksanakan. Penelusuran kepustakaan yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan merupakan keharusan jika ingin menghasilkan kajian pustaka yang baik. Dalam kajian pustaka ini juga sudah terlihat ke mana arah penelitian yang akan dilakukan. Di samping itu, kajian pustaka juga harus dapat menjawab permasalahan penelitian berdasarkan kajian literatur yang dilakukan.
  7. Hipotesis
    Hipotesis adalah kesimpulan sementara, merupakan pernyataan yang tegas dan jelas serta tidak mengandung suatu pertanyaan. Hipotesis harus dapat dijabarkan ke dalam pengukuran secara kuantitatif. Hipotesis akan mempertegas dan memperjelas masalah yang akan diteliti, memberi arah dan tujuan pelaksanaan penelitian. Hipotesis digunakan dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
  8. Definisi Konsep
    Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian harus didefinisikan dengan jelas, sehingga dapat dipahami apa yang ingin diteliti. Konsep-konsep tersebut perlu didefinisikan dengan jelas sesuai dengan konteks penelitian karena konsep-konsep dalam ilmu sosial masih relatif abstrak dan seringkali memiliki makna yang berbeda. Definisi konsep dibuat oleh peneliti dengan mengacu pada beberapa konsep yang diperoleh dari bahan bacaan (literatur), meskipun tidak harus sama dengan yang diperoleh dari literatur.
  9. Operasionalisasi Variabel
    Variabel-variabel penelitian yang digunakan harus dioperasionalisasikan. Artinya, harus diubah menjadi indikator-indikator terukur.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian sosial dapat dibedakan atas:

1. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif
a. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah pengajuan pertanyaan secara tatap muka. Ditinjau dari pelaksanaannya, wawancara dapat dibedakan atas tiga jenis:
  • Wawancara bebas (unguided interview)
    Pewawancara secara bebas bertanya apa saja tanpa ada panduan sebelumnya.
  • Wawancara terpimpin (guided interview)
    Pewawancara sudah memiliki sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci untuk ditanyakan.
  • Wawancara bebas terpimpin
    Pewawancara hanya membuat pedoman secara garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan.
b. Pengamatan (Observasi)
Dengan metode ini, peneliti mengamati secara langsung perilaku para obyek penelitiannya. Melalui pengamatan terhadap perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam kurun waktu tertentu, seorang peneliti akan memiliki banyak kesempatan untuk mengumpulkan data yang bersifat mendalam dan terperinci. Selain itu, pengamatan juga memungkinkan peneliti untuk merekam perilaku yang wajar, asli, spontan, dan tanpa dibuat-buat.

Menurut pelaksanaannya, observasi dapat dibedakan atas:
  • Observasi partisipasi (pengamatan terlibat) Pengamat ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas atau kelompok masyarakat yang sedang diamati.
  • Observasi nonpartisipasi (pengamatan tidak terlibat) Pengamat tidak melibatkan diri ke dalam obyek pengamatan.

2. Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif
Teknik ini menggunakan angket. Angket ini adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang dicantumkan pada lembaran kertas atau media lain, untuk diberikan kepada sekelompok orang untuk diisikan.
Beberapa kelebihan metode ini, yakni:
  • Tidak memerlukan kehadiran peneliti.
  • Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden dan memberikan keleluasaan bagi mereka untuk menjawab.
  • Bisa dibuat anonim (tanpa menyebutkan identitas) sehingga responden lebih bebas memberikan jawaban.

#Pembahasan Soal UN Penelitian Sosial
soal un penelitian sosial

1. Sebuah penelitian mencoba untuk menyelesaikan masalah tertentu secara spesifik. Jenis penelitian tersebut adalah ….
  • A. terapan
  • B. eksploratif
  • C. deskriptif
  • D. eksplanatif
  • E. murni 
Pembahasan:
Penelitian terapan (applied research) adalah penelitian yang mencoba untuk menyelesaikan masalah tertentu secara spesifik dan hasilnya dapat langsung digunakan sebagai dasar usulan langkah penanganan masalah atau solusi.
Jawaban (A)

2. Perhatikan unsur penelitian berikut.
  • Data statistik.
  • Informasi.
  • Keterangan.
  • Rataan.
Unsur yang perlu diorganisir dalam penyimpulan hasil penelitian kualitatif adalah ...
  • A. 2 dan 3
  • B. 1 dan 4
  • C. 1 dan 2
  • D. 2 dan 4
  • E. 1 dan 3 
Pembahasan:
Hal-hal yang perlu diorganisir dalam penyimpulan hasil penelitian kualitatif ialah informasi, berupa fakta, keterangan, dan temuan. Setelah terorganisir dengan baik, barulah dapat dilakukan penyusunan laporan penelitian.
Jawaban (A)

3. Setiap kegiatan penelitian harus disertai dengan penulisan laporan secara sistematis, artinya ...
  • A. mengikuti pendapat guru mata pelajaran
  • B. teratur mengikuti kerangka karya ilmiah
  • C. mengacu kebiasaan yang berlaku permanen
  • D. sesuai dengan rencana penelitian
  • E. berdasarkan data penelitian  
Pembahasan:
Laporan kegiatan penelitian haruslah sistematis, artinya mengikuti kerangka karya ilmiah, unsur-unsur yang terdapat pada laporan penelitian juga harus tersusun dalam urutan yang logis.
Jawaban (A)

4. Perhatikan unsur laporan penelitian berikut.
  1. Rumusan masalah penelitian.
  2. Tujuan dan manfaat.
  3. Latar belakang.
  4. Daftar pustaka.
  5. Indeks.
Unsur bagian yang merupakan laporan dalam bab pendahuluan adalah …

  • A. (1), (2), dan (4)
  • B. (1), (3), dan (5)
  • C. (1), (2), dan (3)
  • D. (3), (4), dan (5)
  • E. (2), (4), dan (5)
Pembahasan:
Unsur dalam bab pendahuluan, di antaranya, adalah latar belakang, rumusan masalah, serta tujuan dan manfaat. Adapun indeks dan daftar pustaka biasanya diletakkan pada bagian akhir laporan.
Jawaban (C)

5. Seorang peneliti mengumpulkan data melalui penggunaan teknik wawancara dengan beberapa warga di daerah objek penelitian.

Berdasarkan uraian di atas, yang merupakan kelebihan dari metode tersebut adalah ….
  • A. peneliti memperoleh data yang lebih luas dan mendalam
  • B. informan lebih mudah untuk tidak menunjukkan identitasnya
  • C. pertanyaan yang diajukan relatif seragam dan standar
  • D. pertanyaan dapat dijawab menurut kesempatan informan
  • E. peneliti memperoleh data yang pasti benar dari responden
Pembahasan:
Dalam wawancara, peneliti dimungkinkan untuk mengajukan beberapa pertanyaan tambahan di luar yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan demikian, maka akan diperoleh keterangan yang lebih luas dan mendalam dari informan penelitian.
Jawaban (C)

Posting Komentar untuk "Soal UN & Materi Penelitian Sosial"