Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Soal UN & Materi Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural

#Kelompok Sosial

Dalam Oxford Dictionary Sociology 2nd Edition, disebutkan bahwa, secara umum, kelompok sosial adalah sejumlah individu, dimaknai dengan kriteria keanggotaan secara formal maupun informal, yang memiliki kesadaran bersama dan dipersatukan oleh pola interaksi yang relatif stabil (a number of individuals, defined by formal or informal criteria of membership, who share a feeling of unity or are bound together in relatively stable patterns of interaction).

Dua faktor utama yang mendasari terbentuknya suatu kelompok sosial adalah kedekatan dan kesamaan.
  • Kedekatan
    Kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Dengan perkataan lain, kedekatan menumbuhkan interaksi yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya suatu kelompok sosial.
  • Kesamaan
    Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dan mengelompok dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Sekelompok manusia yang berada dalam satu suasana tertentu karena adanya kepentingan tertentu, akan merasa terikat satu sama lain sedemikian rupa. Dalam kenyataan sosial, ikatan tersebut ada yang bersifat sementara, ada juga yang langgeng. Kategori kelompok sosial secara umum.
  1. Dilihat menurut besar atau banyaknya anggota kelompok.
    • Kelompok sosial yang kecil, antara lain, keluarga inti atau keluarga batih.
    • Kelompok sosial yang besar, seperti keluarga luas atau marga, bangsa, dan negara.
  2. Dilihat menurut proses terbentuknya
    • Kelompok semu, biasa juga disebut khalayak ramai, proses terbentuknya bersifat sementara karena terkait oleh kepentingan sesaat dan tidak terorganisir.
    • Kelompok nyata yang biasa juga disebut organisasi sosial. Sesuai dengan bentuknya yang nyata, kehadirannya selalu konstan atau tetap. Umumnya dibentuk secara terorganisasi untuk kepentingan tertentu. Oleh sebab itu, proses interaksi sosial di antara para anggota lebih intens.
  3. Dilihat menurut erat-tidaknya ikatan kelompok
    Bahasan berikut ini disesuaikan dengan kategori yang diberikan oleh Ferdinand Toennies, seorang sosiolog berkebangsaan Jerman. Ia melihat adanya dua kelompok sosial yang bersifat gemeinschaft dan gesellschaft. Bentuk kelompok sosial semacam ini oleh Prof. Djojodigoeno, sosiolog dari Universitas Gajah Mada, diterjemahkan sebagai kelompok paguyuban dan patembayan.
  • Kelompok Paguyuban
    Guyub artinya akur atau bersama. Kelompok paguyuban sering dikaitkan dengan masyarakat desa atau masyarakat komunal dengan ciri-ciri adanya ikatan kebersamaan (kolektif) yang sangat kuat. Ikatan ini didasari oleh rasa kesetiakawanan sosial dan kegotongroyongan yang sangat kuat.
  • Kelompok Patembayan
    Jika kelompok paguyuban sering dikaitkan dengan masyarakat desa, maka kelompok patembayan identik dengan masyarakat kota. Kelompok patembayan sengaja dibentuk dan diorganisasikan oleh sejumlah orang untuk memenuhi kepentingan tertentu. Misalnya di bidang ekonomi, profesi, dan politik.
Selain dari bentuk-bentuk tersebut, W.G.Sumner (1940) juga mengemukakan mengenai adanya pembedaan antara kelompok kita (we-group) atau kelompok dalam (in-group) dengan orang lain maupun kelompok lain (other-group) atau kelompok luar (out-group). Menurut Sumner, di kalangan kelompok dalam dijumpai persahabatan, kerja sama, keteraturan, dan kedamaian. Sementara hubungan antara kelompok dalam dengan kelompok luar cenderung ditandai kebencian, permusuhan, perang, dan sebagainya.

Robert K. Merton (1965) membedakan antara kelompok acuan atau reference group (menjadi acuan seseorang untuk bersikap, menilai, dan bertindak) dengan kelompok keanggotaan atau membership group (seseorang hanya menjadi anggota, tanpa menjadikan kelompok itu sebagai acuan).

#Masyarakat Multikultural

Akar kata dari multikulturalisme adalah kebudayaan. Secara etimologis, konsep multikultural mengacu pada suatu tatanan masyarakat yang di dalamnya terdapat berbagai unsur masyarakat dengan ciri budaya yang beragam.

Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang mengakui dan melindungi keragaman budaya yang tidak selalu dan tidak semata-mata berdasarkan keragaman etnis. Terkandung juga pengertian tentang penyetaraan derajat dari kebudayaan yang berbeda-beda itu.

Penekanan terletak pada pemahaman dan upaya untuk menggumuli, mempertanyakan, dan belajar dari pihak lain yang berbeda, serta hidup dalam konteks perbedaan sosial-budaya, baik secara individual maupun kelompok.

Sejumlah ciri masyarakat multikultural, antara lain sebagai berikut.
  1. Sarat kemajemukan.
  2. Konflik yang muncul sebagai dampak dari kemajemukan, transformasi, dan reformasi sosial dapat dikelola secara cerdas.
  3. Berpegang teguh pada nilai toleransi, yakni sikap sabar membiarkan perbedaan, sehingga konflik dapat dicegah atau selesai dengan sendirinya.
  4. Masyarakat yang bermoral, bersikap demokratis, dan mengembangkan empati terhadap satu sama lain.
  5. Mampu menghargai diri sendiri dan orang lain dari berbagai latar belakang berbeda.
  6. Proses pembelajaran nilai, pengetahuan, dan keterampilan hidup dalam masyarakat yang multikultural berlangsung sebagai bagian dari keseharian anggota masyarakat.

#Pembahasan Soal UN Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural
soal kelompok sosial

1. Dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan identitas dan berinteraksi satu sama lain secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama, disebut …
  • A. pelapisan sosial
  • B. kelas sosial
  • C. struktur sosial
  • D. kelompok sosial
  • E. diferensiasi sosial 
Pembahasan:
Menurut Goodman (1990), kelompok sosial dapat didefinisikan sebagai dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan identitas dan berinteraksi satu sama lain secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama.
Jawaban (C)

2. Perhatikan ciri kelompok sosial berikut.
  1. Tugas-tugas didistribusikan dalam berbagai posisi sesuai jabatan.
  2. Terdapat hubungan antarpribadi yang bersifat intim dan hangat.
  3. Terdiri dari struktur yang bersifat hierarki dan berjenjang.
  4. Terjadinya kelompok karena seringnya intensitas pertemuan.
  5. Tata perilaku ditentukan oleh sistem peraturan yang ada.
Ciri yang termasuk karakteristik kelompok sosial formal adalah …
  • A. (2), dan (4)
  • B. (2), (4), dan (5)
  • C. (3), (4), dan (5)
  • D. (1), (3), dan (5)
  • E. (1), (2), dan (3)  
Pembahasan:
Kelompok formal merupakan organisasi kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja dibuat oleh anggota-anggotanya untuk ditaati serta mengatur hubungan antaranggota. Oleh karena merupakan organisasi yang resmi, maka pastinya terdapat struktur organisasi dan hierarkhi di antara anggota-anggota kelompok bersangkutan. Selain itu, tata perilaku ditentukan oleh sistem peraturan yang ada.
Jawaban (C)

3. Anggapan subyektif bahwa kelompoknya lebih religius dibanding kelompok masyarakat lainnya merupakan perilaku masyarakat multikultural …
  • etnosentrisme
  • egoisme
  • ekstremisme
  • nasionalisme
  • narzisme . 
Pembahasan:
Ekstremisme mengandung pengertian bahwa seseorang atau sekelompok orang menganggap dirinya lebih religius dibanding kelompok lain, mencoba mendominasi dan memaksakan kebenaran yang diyakininya, tidak bersedia mengakui adanya kebenaran lain di luar keyakinannya. Ekstremisme juga menafikan toleransi, sehingga tak jarang dimanifestasikan dalam wujud kekerasan atau anarkisme terhadap kelompok lain.
Jawaban (C)

Posting Komentar untuk "Soal UN & Materi Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural"